Sebagian orang yang rendah pengetahuan ke-Islamannya beranggapan bahwa Al Qur’an adalah sekedar kumpulan cerita-cerita kuno yang tidak mempunyai manfaat yang segnifikan terhadap kehidupan modern, apalagi jika dikorelasikan dengan iptek saat ini. Al Quran menurut mereka cukuplah dibaca untuk sekedar mendapat pahala bacaanya, tidak untuk di gali kandungan ilmu di dalamnya. Apalagi untuk dapat menjawab permasalahan-permasalahan dunia modern dan diterapkan dalam segala aspek kehidupan, hal itu adalah sesuatu yang nonsense.
Anggapan-aanggapan di atas merupakan indikasi bahwa orang tersebut tidak mau berusaha untuk membuka Al Qur’an dan menganalisis kandungan ayat-ayatnya. Oleh karenanya, anggapan tersebut sangat keliru dan bertolak belakang dengan semangat Al Qur’an itu sendiri.
Bukti-bukti di bawah ini menunjukan yang sebaliknya :
- Bahwa wahyu yang pertama diturunkan Allah SWT kepada nabi-Nya Muhammad SAW adalah perintah untuk membaca atau belajar (Q.S 96 : 1-5) dan menggunakan akal, bukan perintah untuk shalat, puasa atau zikrullah. Demikian tinggi hikmah turunnya ayat ini, menunjukan perhatian Islam yang yang besar terhadap ilmu pengetahuan.
- Bahwa allah SWT mengangkat manusia (Adam as) sebagi Khalifah-Nya di muka bumi dan bukan para malaikat-Nya sebab adanya ilmu pengetahuan (Q.S 2 : 21-22). Dengan kelebihan ilmu penegtahuan itu, Allah SWT memuliakan Adam as sehinga memerintahkan para malaikat-Nya untuk bersujud kepada Adam as.
- Manusia yang memiliki derajat paling tinggi disisi Allah SWT adalah manusia yang memiliki iman dan ilmu (Q.S 58 : 11). Mengapa? Karena iman membawa manusia kepada ketinggian di akhirat (fi akhirati khasanah), dan ilmu membawa manusia kepada ketinggian dunia (fid dunya khasanah).
- Syarat manusia yang berhak diangkat menjadi pemimpin dalam Islam ada dua hal yaitu: lmu yang tinggi dan fisik yang sehat (Q.S 2 : 247). Ini menunjukan betapa tinggi penghargaan Islam kepada nilai-nilai ilmu dan nilai-nilai kesehatan. Bahkan Allah SWT melarang manusia untuk melakukan suatu pekerjaan atau perbuatan tanpa memiliki ilmunya (Q.S 17 : 36). Artinya, bahwa islam sangat menghargai spesalisasi dalam berbagai bidang ilmu dan menganjurkan umatnya untuk menjadi seorang yang professional sesuai dengan bidang keilmuan msingmasing (menjadi expert dalam bidangnya).